Asma adalah jenis penyakit jangka
panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan
penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain
sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri
dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik
muda atau tua.
Meskipun penyebab pasti asma belum
diketahui secara jelas, namun ada beberapa hal yang kerap memicunya, seperti
asap rokok, debu, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus,
atau bahkan terpapar zat kimia.
Bagi seseorang yang memiliki penyakit
asma, saluran pernapasannya lebih sensitif dibandingkan orang lain yang tidak
hidup dengan kondisi ini. Ketika paru-paru teriritasi pemicu di atas, maka
otot-otot saluran pernapasan penderita asma akan menjadi kaku dan membuat
saluran tersebut menyempit. Selain itu, akan terjadi peningkatan produksi dahak
yang menjadikan bernapas makin sulit dilakukan.
Magnesium
adalah bronkodilator (berefek melebarkan saluran pernapasan/bronchial), juga
zat antihistamin, akan mengurangi kadar histamine dalam tubuh, menenangkan
bronchial dan sel-sel mukosa di seluruh tubuh.
Namun,
obat untuk melawan asma, seperti penghambat β, kortikosteroid, spray Ventolin
(salbutamol), akan menggerus magnesium, mungkin malah dapat menyebabkan aritmia
(ritme jantung tidak normal) dan kematian mendadak. Theophylline akan
menyebabkan magnesium menghilang, juga dapat menghambat aktivitas vitamin B6.
Kortisol dehidrogenase dapat memboroskan magnesium dan menyebabkan natrium dan
cairan tubuh mengalir tersendat, menekan aktivitas vitamin D, dan akan
meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga seng, vitamin K dan vitamin C
terekskresikan dari dalam tubuh.
Penelitian
lain juga menunjukkan bahwa magnesium dalam sel berhubungan dengan kejang pada
saluran pernapasan, pasien yang kandungan magnesium dalam sel-selnya menurun,
akan meningkatkan peluang terjadinya bronkospasme. Temuan itu tidak hanya
membuktikan bahwa magnesium dapat membuat pemekaran bronchial, dan tercapai
efek penyembuhan asma, sekaligus juga membuktikan kekurangan magnesium sangat
mungkin dapat menyebabkan asma dan saluran napas obstruktif kronis (CODP /
penyumbatan saluran pernafasan kronis).
Karena
magnesium dapat memungkinkan otot pernapasan dan otot polos berelaksasi,
sehingga paru-paru mengembang, mengurangi infeksi saluran pernapasan,
menghambat kejang yang disebabkan oleh bahan kimia, pada saat bersamaan dapat
meningkatkan zat anti-inflamasi/ radang. Jika jumlah asupan magnesium dalam
makanan terlalu sedikit, maka akan relatif mudah untuk membuat hiperaktif
bronkial, malah menyebabkan kerusakan paru-paru, dan peningkatan risiko asma.
Biji
kurma merupakan salah satu sumber magnesium yang cukup tinggi, olahannya dalam
bentuk bubuk (seperti) kopi memudahkan mengekstrak kandungan magnesium ketika
diseduh menggunakan air panas. Selain itu proses penyangraian yang tepat akan
meminimalisir kandungan air dalam biji kurma sehingga tingkat keasaman biji
kurma dapat terkontrol dengan baik. Di Indonesia sudah tersedia kopi biji
kurma Kobiku yang sudah berproduksi sejak tahun 2014 dan eksis
hingga saat ini karena pengolahan yang tepat serta cita rasa dan aroma yang
khas sehingga kualitasnya tetap terjaga. Kopi biji
kurma Kobiku telah menjadi solusi kesehatan yang aman dan alami
bagi masyarakat.
Kopi biji kurma dapat dibeli disini atau WA 085749647467
Agen Kurma, air zam zam dan herbal jakarta
BalasHapus